Sukses

Abu Jibril Tuding Polisi Rekayasa Tuduhan

Abu Jibril, ayah Mohamad Jibril yang diduga anggota teroris, menuding polisi merekayasa tuduhan dan penangkapan terhadap anaknya.

Liputan6.com, Tangerang: Abu Jibril, ayah Mohamad Jibril yang diduga anggota teroris, menuding bahwa tuduhan dan penangkapan terhadap anaknya adalah rekayasa polisi. Ia menganggap polisi tak mampu mengungkap pelaku teror pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada 17 Juli silam. Karena itu, tambah Abu, polisi lalu mencari kambing hitam. Pernyataan itu diungkapkan Abu Jibril dalam jumpa pers di Masjid Al Munawwarah, Pamulang, Tangerang, Banten, Rabu (26/8).

Soal kegiatan anaknya, Abu mengaku hanya mengetahui anaknya mengelola sebuah situs bernama Arrahmah.com. Abu mengaku tak tahu aktivitas lain di luar pengelolaan situs itu. Abu juga mempertanyakan tuduhan polisi bahwa Jibril berperan dalam aliran dana jaringan teroris. Sebab selama ini, Jibril kerap meminta uang pada Abu.

Arrahmah.com adalah situs yang menampilkan beragam berita internasional, termasuk jihad di dunia Islam. Jibril juga menyuarakan pikirannya melalui jejaring sosial di dunia maya Facebook dan percetakan Arrahmah Media. Saat ini situs Arrahmah.com tak bisa lagi dibuka dengan alasan dalam perbaikan.

Dalam konferensi pers ini, Jibril diwakili pengacaranya, Munarman. Munarman menegaskan bahwa penangkapan terhadap kliennya adalah penculikan. Mohammad Jibril dicokok oleh tiga orang berpakaian preman dan langsung dimasukkan ke dalam mobil, kemarin [baca: Anak Masuk DPO, Abu Jibril Kecewa].

Bersamaan dengan jumpa pers, terjadi demonstrasi dari kelompok yang menamakan diri Barisan Muda Betawi. Mereka menuding aktivitas pengajian Abu Jibril terkait teroris. Sementara itu, sejumlah aparat Kepolisian Sektor Pamulang berjaga-jaga di lokasi tempat konferensi pers digelar.

Kontrakan Jibril, di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang, Banten, kemarin malam digeledah tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Menurut warga, petugas menyita empat unit pengolah pusat (CPU), komputer jinjing, cakram padat, dan sejumlah buku. Selengkapnya simak video berita ini.(AIS/LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini