Sukses

Nama Antasari Disebut Rani

Munculnya nama Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain diungkapkan Rani. Wanita ini adalah istri ketiga korban dan diduga punya hubungan dekat dengan Antasari.

Liputan6.com, Jakarta: Polisi menetapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar sebagai tersangka pelaku pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnain. Dalam surat pemberitahuan penetapan status yang diterima Kejaksaan Agung, Jumat (1/5) malam, Antasari disebutkan sebagai otak pelaku perencana pembunuhan yang dapat diancam hukuman mati.

Menurut sumber SCTV, munculnya nama Antasari pertama kali diungkapkan seorang saksi wanita yang telah diperiksa polisi. Saksi tersebut bernama Rani. Wanita ini diduga mempunyai hubungan dekat dengan Antasari. Bahkan, Rani yang masih berstatus mahasiswi ini adalah istri ketiga korban yang telah dinikahi secara siri. Antasari direncanakan diperiksa Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Senin (4/5) mendatang [baca: Ketua KPK Diduga Mengetahui Pembunuhan Nasrudin].

Nama Antasari memang dikenal kontroversial. Akhir tahun 2007, walau menuai pro dan kontra, Antasari lolos dalam seleksi yang dilakukan DPR untuk menjadi Ketua KPK. Padahal, rekam jejak Antasari sebagai jaksa dinilai kurang bersih. Namun, dia menjawabnya dengan kerja nyata.

Tidak pandang bulu, beberapa anggota DPR tertangkap tangan melakukan korupsi. Bahkan, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, akhirnya ditahan karena skandal dana Bank Indonesia yang diusut KPK. Tak sampai di situ, mantan rekan sejawatnya di korps kejaksaan yang terlibat kasus korupsi juga ikut dipenjarakan. Sayang, karier cemerlang itu akhirnya menemui batu sandungan.

Sementara itu, keluarga besar Nasruddin di Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku bersyukur karena teka-teki pembunuh kerabat mereka mulai terungkap. Meski demikian, keluarga korban tidak mengetahui jika kematian Nasruddin karena dipicu persoalan asmara. Sebelum terjadi peristiwa penembakan, korban hanya berkeluh kesah kepada keluarganya sering mendapat teror dari orang-orang yang tak dikenal.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini