Sukses

Negeri Para Wali

Menjelang bulan suci Ramadan, warga Kota Palembang, disibukkan dengan kegiatan ziarah ke makam para wali. Mereka menyebutnya ziarah kubra, yang bertujuan mendatangi dan berdoa secara massal ke makam-makam para wali.

Liputan6.com, Palembang: Setiap mendekati bulan Ramadan, warga Kota Palembang, Sumatra Selatan, disibukkan dengan kegiatan ziarah ke makam para wali. Mereka menyebutnya ziarah kubra, yang bertujuan mendatangi dan berdoa secara massal ke makam-makam para wali di kota ini. Yakni, areal makam Pangeran Syarief Ali bin Syekh Abubakar, pekuburan Kawah Tengkurep, dan kompleks pemakaman Kambang Koci.

Uniknya, tradisi tahunan ini senantiasa melibatkan para habib (ulama-ulama Islam) dan habaib (ulama yang diyakini keturunan langsung Nabi Muhammad SAW), yang berdatangan dari berbagai tempat. Dengan demikian, kesakralan dan suasana ziarahnya mirip dengan tradisi ziarah kubra di Hadramaut, Yaman Selatan. Tak aneh bila kemudian mereka kerap menyebut Palembang sebagai Hadramuat Kedua atau The Little Hadramaut.

Terlepas dari sebuah tradisi berziarah yang kerap disebut sebagai warisan tradisi pra-Islam, tradisi ziarah kubra di Palembang seakan membuka sejarah kota itu sebagai Negeri Para Wali (Auliya). Areal-areal pemakaman para wali asal Jawa atau Yaman merupakan bukti arkeologis. Kota ini menjadi pusat penyebaran Islam dan berkumpulnya para wali. Mereka adalah orang-orang terpilih yang menguasai pengetahuan agama luas, sangat mencintai dan dicintai oleh Allah SWT, dan giat melakukan syiar Islam.

Jejak arkeologi Islam di Palembang membuktikan, para sultan dari Kesultanan Palembang Darussalam merupakan keturunan para sultan di Tanah Jawa. Ini berarti berkaitan dengan raja-raja di Pulau Jawa dan para wali. Mereka juga keturunan Rasulullah. Selain itu, para ulama asal Hadramaut yang bermukim, mengadakan syiar Islam di Palembang. Mereka pun menikahi putri-putri dari kalangan Kesultanan Palembang Darussalam yang juga merupakan keturunan langsung Rasulullah.

Bagaimana gambaran tradisi ziarah kubra dan jejak arkeologis Islam para wali di Kota Palembang? Selengkapnya bisa disaksikan dalam tayangan video program Potret, edisi 15 September 2007.(ANS/Tim Potret SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini