Sukses

Perjalanan Mencari Pesan Zaman Prasejarah

Setelah Goa Ramang-ramang, perjalanan penelitian dilanjutkan ke Goa Sakapao dan Camningkana. Pesan-pesan yang ditunjukkan melalui gambar dan sampah dapur memberi bukti, ada manusia prasejarah yang bermukim di dalamnya.

Liputan6.com, Maros: Perjalanan tim arkeologi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, buat meneliti goa-goa yang berada di perbukitan karts sepanjang Kabupaten Maros hingga Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan kembali dilanjutkan. Setelah Goa Ramang-ramang, tim kini melanjutkan perjalanan menuju Goa Sakapao di Desa Belae, Kabupaten Maros. Jarak antara Goa Ramang-ramang hingga Sakapao sekitar 60 kilometer. Dan, untuk mencapai lokasi penelitian kembali tim harus menyusuri areal persawahan dan rawa-rawa.

Sama seperti penelitian sebelumnya, di Goa Sakapao, tim juga mengukur posisi astronomi dan meneliti potensi arkeologi dan goa. Di bagian dalam goa, tim arkeologi mencoba menyusuri terowongan sejauh sekitar 20 meter. Ini semua dilakukan agar tim dapat mengetahui kreativitas Maha Pencipta berupa keindahan stalagnit dan stalaktit goa.

Di Goa Sakapao, juga ditemukan gambar-gambar cetakan tangan di dinding goa. Tapi berbeda dengan Goa Ramang-ramang, gambar yang tercetak terlihat lebih normal. Tim mempercayai ada pesan tersembunyi dari gambar-gambar zaman prasejarah ini. Karena itu, dibutuhkan keterampilan khusus untuk menafsirkan maknanya. Kesimpulan paling mendasar, goa ini pernah dijadikan lokasi ritual oleh manusia-manusia di zaman prasejarah.

Setelah bermalam, esok harinya tim arkeologi melanjutkan perjalanan menuju Goa Cammingkana yang masih berada di Desa Belae, Kabupaten Maros. Meski harus melewati areal persawahan dan rawa-rawa berair, lokasi Goa Cammingkana relatif mudah dijangkau. Posisi goa sekitar 10 kilometer dari Goa Sakapao.

Goa Cammingkana memiliki keunikan tersendiri ketimbang Goa Sakapao atau Ramang-ramang. Ini terutama bentuk goa yang vertikal. Tak heran, anggota tim harus memanjat ke bagian atas untuk mendapatkan data astronomi, potensi arkeologi, dan fakta goa. Seperti di dua goa sebelumnya, tim juga menemukan sejumlah pesan-pesan dari zaman prasejarah di Goa Cammingkana.

Kini, tim arkeologi sampai pada akhir perjalanan meneliti keberadaan tiga goa yang berada di perbukitan karts sepanjang Kabupaten Maros hingga Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan. Diskusi dan pelaporan hasil penelitian pun digelar. Dipastikan, perjalanan penelitian ini memberikan banyak fakta baru menyangkut goa-goa prasejarah di ketiga kabupaten di Provinsi Sulsel itu. Tiga goa dengan pesan-pesan prasejarahnya yang ditunjukkan melalui gambar dan sampah dapur memberi bukti, ada manusia prasejarah yang bermukim di dalamnya.

Berdasarkan kesimpulan sejumlah pakar arkeologi, manusia prasejarah itu berada di masa berburu dan mengumpul makanan tingkat lanjut atau tradisi epipaleolitik pada sekitar 15.000 sebelum Masehi. Sedangkan makna lebih dalam dari rock art atau gambar-gambar di dinding goa, masih menjadi pekerjaan rumah besar untuk diungkap. Kendati begitu, para peneliti tetap mendapat kesimpulan penting atas pesan-pesan lain di luar gambar-gambar zaman prasejarah itu. Bahwa, keberadaan bukti prasejarah itu harus dilestarikan dari tangan-tangan yang jahil.(ORS/Tim Potret)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini