Sukses

Trauma Tsunami Terus Menghantui Pengungsi Aceh

Meski dua bulan telah berlalu, puluhan keluarga asal Pulo Aceh yang mengungsi di Desa Seuneubok, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, NAD, masih trauma dengan Tsunami. Pengungsi bergantung bantuan pihak lain.

Liputan6.com, Aceh Besar: Musibah Tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam dan Pulau Nias sudah berlalu dua bulan. Namun, bencana yang terjadi pada 26 Desember silam ini masih membekas dalam ingatan para pengungsi di Desa Seuneubok, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, NAD. Salah satu di antaranya Nurlela, warga Pulo Aceh.

Baru-baru ini, Nurlela menuturkan, saat Tsunami, dirinya bersama sang suami, Asmat, dan tiga anaknya sedang bercengkerama di beranda rumah. Dalam hitungan menit, dia mendengar suara gemuruh dan melihat gelombang air hitam menerpa desa serta memorakporandakan semua yang mereka miliki. Nurlela dan keluarganya selamat karena berhasil lari ke dataran tinggi.

Tempat pengungsian di Desa Seuneubok dihuni puluhan keluarga asal Pulo Aceh. Tempat ini persis berada di pinggiran Bendungan Krueng Aceh dan jaraknya berpuluh-puluh kilometer dari Pulo Aceh. Selain trauma, hidup mereka bergantung sepenuhnya pada bantuan pihak lain. Saat ini, mereka menghadapi masalah pangan, sanitasi, kesehatan, dan pendidikan anak-anak. Bagi mereka, kehidupan yang layak dalam sebuah rumah tangga menjadi barang mahal [baca: Jiwa-Jiwa yang Terguncang Tsunami].(DNP/Syaiful Halim dan Yon Helfi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.