Sukses

Suami Istri di Aceh Besar Tewas Ditembak

Pasangan suami istri ini ditembak orang tak dikenal di pekarangan rumah mereka di kawasan Ujung Pancu, Aceh Besar, NAD. Seorang warga Lhoknga, Aceh Besar juga didor karena menolak dimungut pajak Nanggroe.

Liputan6.com, Aceh Besar: Penembakan terhadap warga sipil kembali terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam. Andi Akmal dan Novianti tewas ditembak di depan pekarangan rumah mereka di kawasan Ujung Pancu, Lamteh, Aceh Besar, Senin (30/6) dini hari. Awalnya, pasangan suami isteri yang baru menikah delapan bulan itu dijemput sekitar 15 orang tak dikenal pada tengah malam.

Mereka kemudian dibawa ke rumah kakak Andi untuk memastikan korban adalah orang yang dicari. Namun, meski kakaknya membantah bahwa Andi bukanlah orang yang mereka cari, kelompok bersenjata itu menyeret pasangan itu ke lapangan sepak bola. Di sanalah kedua korban dihabisi nyawanya. Jenazah suami isteri ini baru dievakuasi warga sekitar pukul 07.00 WIB.

Seorang tukang kayu bernama Husni juga ditembak di depan rumahnya di daerah Lhoknga, Aceh Besar. Nyawa Husni selamat. Namun, bahu kanan dan lengan kirinya tertembus timah panas. Menurut Husni, beberapa hari sebelumnya dia dan sejumlah warga lainnya didatangi anggota Gerakan Aceh Merdeka. Mereka dimintai pajak Nanggroe. Namun, Husni dan warga lain menolak permintaan itu. Diperkirakan, karena penolakan itulah Husni ditembak. Sampai saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh.

Di Pasar Aceh, Banda Aceh, tepatnya di belakang Masjid Raya Baiturrahman, sebuah bom meledak, sekitar pukul 08.00 WIB. Akibatnya, seorang pemilik toko, pedagang rokok, dan seorang warga yang hendak berbelanja di Pasar Aceh, terluka. Ketiganya langsung dibawa ke RS Zainal Abidin. Dua jam kemudian, di RS yang sama, yaitu di ruang instalasi gawat darurat, polisi menemukan bom yang masih aktif. Polisi berhasil menjinakkan bom tersebut. Menurut seorang saksi, bom diletakkan dalam sebuah tas oleh seorang tak dikenal. Meski bisa dijinakkan, akibat peristiwa ini sejumlah pasien yang dirawat di ruang gawat darurat sempat dievakuasi.

Teror bom tak hanya terjadi di wilayah Aceh. Belakangan, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanegara membenarkan, Ibu Kota diancam bom. Untuk mengantisipasi hal itu, Polda menyiagakan seluruh kekuatannya termasuk melarang cuti bagi para anggotanya pada hari ini. Makbul mengakui, peningkatan pengamanan ini tak terlepas dari pelaksanaan Operasi Terpadu di Bumi Serambi Mekah [baca: Jakarta Siaga Satu].(ZAQ/Syaiful Halim)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini