Sukses

Memburu Kelelawar di Deli Serdang

Masyarakat Desa Bingkawan, Sibolangit, Deli Serdang, Sumut, tak hanya menjadikan kelelawar sebagai obat. Mereka juga mencari tambahan nafkah dengan memburu hewan malam ini.

Liputan6.com, Deli Serdang: Satwa kelelawar ternyata memiliki arti penting bagi warga Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Sebab, hewan yang memiliki bahasa latin Pteropus Vampyrus ini ternyata bukan hanya bisa menjadi obat mujarab untuk beberapa penyakit. Kelelawar juga bisa menjadi sumber nafkah bagi warga di desa ini. Baru-baru ini, SCTV berhasil menyaksikan langsung cara warga Desa Bingkawan memburu kelelawar.

Simon Bukit adalah satu di antara 200 kepala keluarga di Desa Bingkawan yang menjadikan kelelawar sebagai sumber nafkahnya. Dia biasa memburu kelelawar--masyarakat setempat menyebutnya dengan bengik--pada malam hari. Namun, ketika SCTV mengikutinya, ia memburu kelelawar pada pagi hari. Soalnya, bunga di pohon durian di Bukit Buah Nabar belum berbunga. Dia yakin jika bunga belum berbunga, bengkik akan jarang dijumpai.

Untuk mencapai Bukit Buah Nabar, Simon membutuhkan waktu 30 menit. Di tempat inilah, sejak empat tahun silam, Simon memancang dua jaring lebar sebagai perangkap kelelawar. Pagi itu, saat SCTV bersamanya, Simon berhasil menjerat seekor kelelawar dalam jaringnya. Dengan sigap, ia melepaskan kelelawar dari jaring dan mengikat mulut hewan malam itu dengan sebuah karet. Biasanya ketika musim pemburuan kelelawar tiba, hasil tangkapan ini digunakan sebagai pemikat, yaitu memancing kelelawar tangkapannya menjerit. Sebab dengan begitu kelelawar lain akan berdatangan. Ini bisa membuat tangkapan Simon lebih banyak lagi.

Ayah tiga anak ini mengungkapkan, seekor kelelawar biasanya dihargai Rp 35 ribu per ekor. Dia biasa menjual ke seorang agen tetap yang siap menampung hewan tangkapannya ini. Di tangan agen, harga kelelawar bisa melonjak hingga Rp 100 ribu. Pembeli kelelawar datang dari berbagai kalangan. Mereka sengaja datang ke Desa Bingkawan yang berjarak 15 kilometer dari Deli Serdang. Tapi menurut Simon, bagi penduduk desa, memburu kelelawar adalah pekerjaan sambilan. Sedangkan pekerjaan utama mereka adalah petani dan berladang.(ULF/Syaiful Halim dan Satya Pandia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini