Sukses

Masyarakat Ngada Mendapatkan Penyuluhan dari WWF

WWF Nusatenggara Timur memberikan penyuluhan konservasi alam kawasan Pulau Riung kepada masyarakat Ngada, NTT. Rehabilitasi alam ini bermanfaat buat kehidupan para nelayan setempat.

Liputan6.com, Ngada: Kerusakan terumbu karang dan hutan bakau di taman wisata alam di kawasan Konservasi 17 Pulau Riung, Ngada, Nusatenggara Timur lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia. Itulah sebabnya, langkah pemulihan lebih ditujukan dengan memberi penyuluhan penyadaran buat penduduk setempat. Penyuluhan ini dilakukan staf World Wide Fund for Nature (WWF) kepada anak-anak usia sekolah dan masyarakat nelayan di Ngada. Demikian dijelaskan Konsultan WWF NTT Jan Manuputty di Ngada, baru-baru ini.

Selain memberikan bimbingan di dalam kelas, Manuputty mengatakan, WWF juga memperkenalkan berbagai masalah lingkungan kepada anak-anak sekolah dengan cara bermain langsung di kawasan konservasi Riung. Sedangkan kepada masyarakat nelayan, yang berkait langsung dengan kerusakan potensi kelautan, staf WWF NTT langsung mendatangi mereka. Dengan adanya penyuluhan ini, Manuputty berharap, penduduk setempat bisa memahami dan mengubah cara berpikir dalam memanfaatkan potensi alam di kawasan konservasi alam ini.

Sebelum memberikan penerangan kepada masyarakat, WWF telah merehabilitasi kawasan hutan bakau dan terumbu karang di kawasan perairan Flores itu. Kini, langkah pemulihan yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat itu mulai terlihat hasilnya. Dari 64 persen terumbu karang yang rusak, lima persen di antaranya telah tumbuh kembali. Dengan demikian, ada harapan 183 spesies karang di perairan ini berkembang kembali dan memberi tempat bagi sekitar 300 spesies ikan [baca: Kerusakan Terumbu Karang Mengurangi Keindahan Perairan Ngada].

Keberhasilan rehabilitasi ini, meski belum menyeluruh, dirasakan langsung oleh para nelayan di kawasan tersebut. Biota laut yang bermukim di hutan bakau dan terumbu karang mulai hadir kembali. Artinya, kalangan nelayan mulai bisa meningkatkan pendapatan ekonominya lagi. Namun, menurut Manuputty, pulihnya terumbu karang ini tak hanya meningkatkan sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Pasalnya, bagi kalangan pecinta terumbu karang, Konservasi 17 Pulau Riung akan segera menjadi surga untuk memuaskan batin.(ZAQ/Syaiful Halim dan Dwi Guntoro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini