Kerusakan Terumbu Karang Mengurangi Keindahan Perairan Ngada

Liputan6.com, Ngada: Kondisi taman wisata alam di kawasan konservasi 17 Pulau Riung, Ngada, Nusatenggara Timur, semakin memprihatinkan. Kerusakan hutan bakau dan terumbu karang diduga menjadi penyebabnya. Padahal, taman wisata itu terkenal dengan hamparan pasir putih yang tergelar di pesisir utara Pulau Flores. "Kerusakan mangrove di sepanjang pesisir pantai sudah parah," kata Wakil Pimpinan Produksi World Wide Fund NTT Tri Agung Rooswadji, baru-baru ini.

Kini, wisatawan yang menyelam di perairan Flores hanya menemukan sisa-sisa keindahan beraneka terumbu karang. Menurut penelitian WWF, kata Tri, di perairan itu terdapat 183 spesies karang dari 52 genera yang tergolong dalam 16 famili. "Di sini juga ada 300 spesies ikan," ujar Tri. Kerusakan pada terumbu karang, hingga kini, mencapai 64 persen dari seluruh biota laut di perairan Flores. Masalah tersebut otomatis mematikan penghasilan nelayan. Jika dibiarkan besar kemungkinan kerusakan lingkungan yang lebih parah bakal terjadi.

Untuk menanggulangi persoalan tadi, WWF NTT terus membenahi taman wisata alam di sekitar Pulau Riung, seperti Pantai Rutong. Pantai ini bisa ditempuh setengah jam dari Dermaga Riung. Hamparan pasir putih di sekeliling pantai akan terlihat indah dari puncak bukit. Bergeser ke arah barat Pantai Rutong tampak Pulau Ontoloe. Biasanya di pulau itu, menjelang malam ribuan kelelawar akan berhamburan meninggalkan sarang untuk mencari makan. Wisatawan juga bisa menemukan komodo atau mbou berkeliaran di sebuah perkampungan nelayan di Desa Nangamese. Kawanan hewan melata itu bisa hidup berdampingan dengan warga, sehingga menambah keharmonisan alam di Pulau Riung.(KEN/Syaiful Halim)