Sukses

Polisi Telusuri Kemungkinan Korban Baru Pembunuhan Berantai

Kekerasan Seksual & Mutilasi, Polisi Telusuri Kemungkinan Korban Baru

Indosiar.com, Pekanbaru Petugas kepolisian hingga kini masih berupaya mengurai seluruh rangkaian peristiwa terkait kasus pembunuhan berantai di provinsi Riau. Pasalnya keterangan para tersangka, tidak seluruhnya sesuai dengan kenyataan. Misalnya motif yang melatarbelakangi pembantaian, jumlah korban dan lokasi pembuangan jasad. 

Inilah kawasan hutan tanaman industri, Riau, tempat MD dan istrinya DS serta dua rekan mereka mengubur sejumlah korban kekerasan seksual yang mereka mutilasi.

MD, sebagai pelaku utama, diketahui berpindah tempat tinggal dari Kecamatan Tualang, Siak, menuju kawasan Mandau, di Kabupaten Bengkalis. Seperti di Siak, di Mandau, Bengkalis, MD, dan tiga tersangka lain juga terus mencari korban baru. Di Mandau, tersangka mengaku menculik dua bocah. Sebelumnya, para korban diiming-imingi akan diberi uang. Kemudian korban dibawa ke rumah pasangan suami isteri MD dan DS.

Bersama dua orang rekan suami istri tersebut, dimulailah tindakan kekerasan seksual terhadap para korban yang kebanyakan masih bocah, yang diakhiri dengan memutilasi korbannya.

Namun hingga kini polisi masih memastikan motif perbuatan sadis para tersangka. Pengakuan tersangka yang sering berubah, membuat kasus ini terus melahirkan sejumlah pertanyaan baru. Misalnya, MD mengaku perbuatan sadisnya itu dilakukan untuk memenuhi perintah seorang paranormal, namun ia tidak bisa menjelaskan untuk keperluan apa.

Peristiwa mutilasi dan kekerasan seksual ini terungkap akhir pekan lalu, berdasarkan laporan warga yang kehilangan anak mereka kepada polisi. Perbuatan itu dilakukan para tersangka sepanjang tahun 2013 hingga 2014. Dari enam korban yang sudah ditemukan, satu di antaranya merupakan pria dewasa dengan keterbelakangan mental dan lima lainnya adalah anak-anak. Hingga kini polisi masih melakukan tes dna untuk memastikan identitas jenazah yang mereka temukan dengan keluarga para korban. (Yusril Ardanis/Sup)