Indosiar.com, Yogyakarta (Jumat : 28/11/2014) Sejak awal tanda-tanda akan terjadinya bentrok, dari aksi mahasiswa di pertigaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, sudah terasa, ketika mahasiswa menolak ditertibkan polisi dengan alasan sudah menganggu ketertiban umum. Mahasiswa tetap menyuarakan penolakan mereka atas kenaikan harga bbm. Padahal polisi sudah menembakkan peluru hampa, tapi mahasiswa tetap bergeming dengan aksi mereka.
Polisi sendiri, seperti tidak ada pilihan kecuali bertindak tegas, karena mahasiswa tetap bersikeras melanjutkan aksi mereka, bahkan dengan memblokir jalan. Polisi menembakkan gas air mata, dan menangkap sejumlah mahasiswa yang mereka anggap sebagai provokator.
Baca Juga
Setelah dipukul mundurpun, mahasiswa belum juga menghentikan aksi mereka, yakni dengan menggelar sholat jenazah, sebagai simbol ungkapan matinya demokrasi menurut versi mereka. (Krisna Agung/Sup)
Advertisement