Sukses

KPA Berdialog Dengan Keluarga Korban Mutilasi

KPA Berdialog Dengan Keluarga Korban Mutilasi

Indosiar.com, Pekanbaru (15/08/2014) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan Riau dalam kondisi darurat seiring beragam kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di kawasan tersebut. Selain menjadi korban penganiayaan, pelecehan seksual, sejumlah anak juga meregang nyawa dalam serangkaian kasus mutilasi. KPAI meminta pemerintah dan warga agar lebih memerhatikan pentingnya perlindungan anak dari beragam aksi aksi kejahatan.

Bersama rombongan, ketua KPAI Arist Merdeka Sirat, mengunjungi keluarga korban pembunuhan berantai di kabupaten Siak, Riau.  Di desa Bunut, kecamatan Tualang, Arist berdialog dengan keluarga korban. Dari kunjungan tersebut, faktor ekonomi, sosial, pendidikan dan akses terhadap informasi, menjadi sejumlah faktor yang menyebabkan anak-anak terkadang tidak diawasi secara menyeluruh.

Keterbatasan ekonomi membuat kedua orangtua korban sering meninggalkan anak mereka untuk mencari nafkah. Sehingga anak-anak memiliki ruang dan jam bermain yang leluasa. Selama ini, memang tidak ada kejadian yang membuat cemas, hingga kasus pembunuhan berantai ini mencuat.

Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak di provinsi Riau, adalah faktor utama mengapa KPAI memberikan perhatian khusus untuk turun langsung menangani kasus ini.

Sementara itu KPAI meminta pemerintah provinsi Riau lebih memerhatikan serangkaian kasus kekerasan terhadap anak, mencari solusi, dan segera merealisasikan perogram yang mendukung perlindungan terhadap anak. Jika program tersebut tidak segera dilakukan, dikhawatirkan, kasus serupa akan kembali terulang.(Yusril Ardanis/Her)